Menikmati Hidup VS Merusak Hidup

Tadi abis pulang fitnes dan santap siang, saya kepikiran dengan orang-orang yang ada di gym dengan badan yang menurut para pria bagus dengan otot-otot yang menonjol dan berlekuk-lekuk. saya sudah lama membaca artikel-artikel (termasuk bukunya adrian maulana) tentang diet serta program-program latian untuk mengecilkan dan menurunkan berat badan, ditambah dengan pengetahuan konsultasi dari para personal trainer dan nutrisionist. mereka menyarankan untuk makan dada ayam rebus, putih telor, tanpa garam, gula, dan bumbu lainnya.. bagaimana dengan kue-kue yang mantabh kali itu?? jawabannya tentu aja tidak boleh (boleh sih untuk hari-hari yang disebut cheating days).

makan makanan seperti itu bukan lah hal yang mudah (minimal bagi saya). makan tersebut tidak berasa, dan sangat membosankan.. tapi makanan tersebut sudah tebukti kalau memang makanan tersebut sehat (selain menurunkan berat badan, menurunkan kolestrol, dll). inilah gaya hidup sehat yang sedang digembar-gemborkan sekarang ini dengan dalih kalo kita menjalani gaya hidup sehat tersebut berarti kita menjaga hidup kita menjadi lebih baik.. dengan demikian kita bisa menikmati hidup kita lebih lama lagi.. InsyaAlloh..

tapi apa iya dgn kita makan kayak gitu berarti menikmati hidup?? kan hidup cuma sekali.. klo kita ga nyobain makanan-makanan yang enak (berbumbu mantabh, berasa nikmat, dll) berarti bisa disebut kita menyia-nyiakan hidup kita.. apa arti hidup kalo kita ga bisa ngerasain Mc*, KF*, D**ryQu**n, Jc*, dan lain-lainnya. tapi apa iya juga kalo kita makan dari resto-resto yang disebut berarti kita merusak hidup kita karena kita bakal sakit dan ga sehat??

semua kembali kepada teman-teman sekalian. teman-teman bebas memilih "ingin menikmati hidup dengan menjalani gaya hidup sehat" atau "ingin menikmati hidup dengan makan yang sangat nikmat tersebut" karena dunia ini adalah pilihan, tinggal bagaimana kita menyikapi kedepannya dengan keputusan kita itu..